Momen 10 November memang tidak bisa dilewatkan begitu saja. Suasana heroik dan patriotik masih sangat terasa. Begitu juga di SMA Negeri 2 Surabaya yang juga turut ikut dalam semaraknya 10 November. Senin (11/10), Arek Smada (sebutan bagi siswa siswi SMA Negeri 2 Surabaya) berkesempatan untuk menunjukkan kreativitasannya dalam berbagai hal. Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, banyak sekali kegiatan yang diadakan oleh Smada untuk menyemarakkan peringatan Hari Pahlawan 10 November.
Diawali dengan upacara hari pahlawan pada pagi harinya, kemudian dilanjutkan dengan beberapa lomba yang tentu saja sangat mengedukasi. Salah satunya pentas drama heroik bagi Arek Smada kelas 12. Pentas drama heroik ini sangat menarik antusias Arek Smada, bahkan hingga banyak alumni dan orang tua yang datang menyaksikan pentas drama tersebut. Bagaimana tidak, drama ini dipentaskan di halaman utama sekolah dengan totalitas baik dalam hal akting, properti, dekorasi maupun kostum yang digunakan didalamnya. Semua pentas tentunya mengangkat kisah-kisah perjuangan para pahlawan yang rela mati untuk mempertahankan kemerdekaan sehingga membuat drama ini kaya akan nilai moral yang sangat luar biasa. Salah satu pemain drama heroik juga memaparkan bahwa untuk mengerjakan segala bentuk properti yang digunakan, mereka rela menginap di sekolah. Biaya yang dikeluarkan untuk properti pun juga cukup fantastis, ada yang mencapai 15 juta rupiah. Pak Hirman sebagai guru sejarah mengungkapkan bahwa menanamkan nasionalisme melalui pentas drama lebih mengena dibandikan dengan hanya memutarkan film perjuangan pahlawan. Melalui pentas drama siswa akan ikut merasakan melalui olah ekspresi sesuai dengan peran yang dibawakannya.
Selain pentas drama kolosal, kegiatan memperingati Hari Pahlawan juga diisi dengan lomba pidato trio untuk Arek Smada kelas X dan juga lomba poster bagi kelas XI. Semua lomba yang diadakan pada peringatan hari pahlawan 10 November ini memiliki tujuan untuk mengingat kembali bagaimana perjuangan para pahlawan dalam meraih dan mempertahankan kemerdekaan. Oleh sebab itu Arek Smada sendiri diharapkan dapat mengambil nilai moral dari semua kisah kepahlawanan yang ditampilkan, terutama dalam mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia. Jas Merah “Jangan sekali-kali melupakan sejarah”. Merdeka! Merdeka! Merdeka! (dinara/xi9)